Surabaya | Radar-today — PT PLN (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam mengawal pertumbuhan kawasan industri nasional. Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Adi Priyanto bersama jajarannya serta General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menggelar pertemuan strategis dengan Direktur Operasional PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), Naresh Anchalia, Jumat (14/11).
Pertemuan tersebut membahas rencana peningkatan kapasitas daya untuk tenant kawasan Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dari 40 MVA menjadi 80 MVA. Sebelumnya, PLN telah memasok 170 MVA untuk kebutuhan operasional PT Freeport Indonesia, serta 40 MVA bagi tenant industri lainnya. Dengan ekspansi tenant baru dan peningkatan skala produksi, kebutuhan daya di kawasan Manyar diproyeksikan meningkat signifikan.
Selain rencana ekspansi kapasitas, PLN juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan keandalan suplai listrik melalui penguatan jaringan, pemeliharaan berbasis kondisi, serta peningkatan kualitas layanan operasional. Langkah ini memastikan kawasan industri BKMS mendapatkan suplai energi yang stabil, tangguh, dan mendukung operasi industri 24/7.
Di sisi lain, BKMS memberikan apresiasi terhadap layanan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jatim. “Pelayanan PLN selama ini sangat responsif, profesional, dan memenuhi standar kebutuhan industri. BKMS pun menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kapasitas daya seiring berkembangnya industri dan masuknya tenant-tenant baru,” papar Direktur Operasional BKMS, Naresh Anchalia.
General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir meyakini rencana penambahan daya dan peningkatan keandalan ini diyakini akan membawa dampak positif bagi ekonomi daerah.
“Pertumbuhan industri akan menciptakan multiplier effect, mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan aktivitas logistik, hingga tumbuhnya rantai pasok lokal di Jawa Timur. Dengan kolaborasi ini, PLN semakin memperkukuh posisinya sebagai mitra strategis kawasan industri dalam memacu daya saing ekonomi dan mendorong arus investasi ke wilayah Jawa Timur,” pungkas Ahmad. (rin)
