Sidoarjo | Radar-today – Sejumlah pelanggan PDAM Sidoarjo di wilayah timur mengeluhkan aliran air yang kecil dalam beberapa hari terakhir. Direktur Utama Perumda Delta Tirta Sidoarjo Dwi Hary Soeryadi pun turun langsung ke lapangan pada Jumat, (26/9/2025).
Bersama tim perencanaan dan trandist, pihaknya meninjau sejumlah wilayah di Sidoarjo Timur yang dikeluhkan masyarakat karena aliran air kecil.
Lokasi pertama ada di Tambak Cemandi, Gisik Kidul, Cemandi, Candisari, Banjar Kemuning, dan Segorotambak yang terdampak kebocoran pipa 400 mm di Prasung, Kecamatan Buduran. Perbaikan saat ini sudah selesai dan sedang dalam tahap normalisasi.
Lokasi selanjutnya yang menjadi sorotan di antaranya Semampir, Pranti, Tambaksawah, dan Tambakrejo. Menurut Dwi Hary, permasalahan utama di kawasan tersebut akibat dampak kebocoran pipa induk di hulu tadi sehingga perlu waktu untuk normalisasi selama beberapa hari.
Di samping itu karena terbatasnya jaringan distribusi yang ada, namun pertumbuhan perumahan di wilayah tersebut yang pesat sehingga tidak seimbang dengan ketersediaan pipa distribusinya. Kondisi ini membuat aliran air ke rumah-rumah warga mengecil.
Untuk solusi darurat saat ini bagi pelanggan yg masih belum keluar air atau kecil, dapat menghubungi kantor PDAM untuk dikirim air truk tangki.
Sebagai solusi jangka pendek agar tidak terjadi lagi permasalahan tersebut, Perumda Delta Tirta melakukan rekayasa jaringan dan penambahan pipa distribusi. Seperti misalnya di kawasan Semampir, Tambak Oso, dan Tambak Cemandi. Diperlukan pipa pelintas dan jaringan pipa distribusi yang lebih memadai dan lebih luas lagi seiring dengan pesatnya pertumbuhan perumahan di wilayah timur.
Lebih lanjut, Dwi Hary juga menekankan pentingnya kepedulian pengembang perumahan terhadap lingkungan, khususnya dalam pembangunan jaringan distribusi pipa. Menurutnya, pembangunan pipa distribusi tidak hanya bermanfaat untuk penghuni perumahan, tetapi juga masyarakat sekitar.
“Tidak mungkin semua beban pembangunan jaringan diserahkan kepada PDAM karena adanya keterbatasan anggaran. Kami berharap pengembang bisa ikut andil,” katanya.
Dari sisi ketersediaan air baku, Dwi Hary menegaskan bahwa kebutuhan air di Kabupaten Sidoarjo masih mencukupi hingga beberapa tahun kedepan. Namun, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi sejak dini.
“Kami tidak boleh lengah. Studi kelayakan dan perencanaan harus disiapkan dari sekarang agar kebutuhan air masyarakat di masa depan tetap terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, Perumda Delta Tirta Sidoarjo juga menyiapkan roadmap pembangunan beberapa IPA baru dan pengembangan jaringan yang baik dan menyeluruh guna memenuhi cakupan layanan hingga mencapai 100 persen sebelum 2045, sesuai amanah presiden dalam acara World Water Forum di Bali, ujarnya.(rin)